Pada saat membaca, banyak hal yang kemudian diketahui pembaca dari bacaan yang dibacanya. Hal yang diketahui tersebut dapat bersifat tidak penting dapat juga penting. Informasi penting yang didapatkan dari sebuah bacaan tentu sayang jika dilewatkan begitu saja, apalagi hal tersebut berguna bagi pembaca di saat sekarang atau masa akan datang atau dalam rangka membuat tulisan lain. Jika sulit untuk diingat, jalan satu-satunya harus dicatat. Mencatat informasi dari sebuah sumber atau bacaan gunanya adalah:
Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2002). hlm. 37.
Catatan dapat berbentuk catatan perut jika sumber informasi yang harus ditulis cukup banyak. Catatan perut lebih singkat, hanya berisi keterangan nama pengarang (biasanya diambil nama belakangnya), diambil nama depan kemudian tahun terbit dan halaman. Namun pencatat harus dapat memahami sumber lengkap dari catatan perut yang ditulis. Sesuai namanya, catatan perut ditulis setelah sebuah pendapat dikutip. Tidak ada ruangan khusus seperti catatan kaki. Contoh penulisan catatan perut:
- ---------------------------------------------- (Chaer, 2002: 37)
Bagaimana cara mencatat hal-hal atau informasi yang penting? Banyak orang yang tak mau repot membuat catatan khusus bagi hal yang dianggap perlu dicatat saat membaca sumber informasi. Seseorang mungkin dapat dengan rela mencatatnya di dalam buku bacaan tersebut, memberi tanda khusus, menggarisbawahi atau menstabilo. Namun, di samping akan membuat buku kurang bersih, juga tak semua buku dapat dicoret karena bukan milik sendiri, misalnya. Ada cara yang aman dan dianjurkan untuk membuat catatan terhadap informasi penting tanpa harus mencoret buku yang bersangkutan, yaitu sebagai berikut.
- Sastra -
- Apresiasi adalah pengenalan suatu nilai terhadap nilai yang lebih tinggi.
- Ada di halaman 234. Teori Sastra.
Kelebihan sistem kartu, yaitu:
Lanjutan artikel ini: Ciri Penanda Masalah, Gaya Tulisan, Fakta, Opini, Proses, dan Hasil yang Terdapat dalam Teks
- mendokumentasikan hal-hal penting yang bermanfaat suatu saat,
- mengumpulkan informasi untuk bahan penulisan,
- memudahkan mengingat kembali, dan
- sebagai bahan kutipan dalam karangan ilmiah.
- ide pokok atau gagasan sentral setiap paragraf.
- informasi penting dan menarik untuk diketahui atau diingat.
- kata/frasa/kalimat yang merupakan kata kunci yang bermakna luas atau dalam, misalnya kata–kata nasihat, moto kehidupan, dan lain sebagainya.
- pendapat atau asumsi mengenai sesuatu.
- detail atau fakta-fakta hasil survei atau penelitian ilmiah.
- pemikiran, cara, atau metode baru serta tanggapan atau jalan keluar sebuah persoalan.
Abdul Chaer, Pengantar Semantik Bahasa Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2002). hlm. 37.
Catatan dapat berbentuk catatan perut jika sumber informasi yang harus ditulis cukup banyak. Catatan perut lebih singkat, hanya berisi keterangan nama pengarang (biasanya diambil nama belakangnya), diambil nama depan kemudian tahun terbit dan halaman. Namun pencatat harus dapat memahami sumber lengkap dari catatan perut yang ditulis. Sesuai namanya, catatan perut ditulis setelah sebuah pendapat dikutip. Tidak ada ruangan khusus seperti catatan kaki. Contoh penulisan catatan perut:
- ---------------------------------------------- (Chaer, 2002: 37)
Bagaimana cara mencatat hal-hal atau informasi yang penting? Banyak orang yang tak mau repot membuat catatan khusus bagi hal yang dianggap perlu dicatat saat membaca sumber informasi. Seseorang mungkin dapat dengan rela mencatatnya di dalam buku bacaan tersebut, memberi tanda khusus, menggarisbawahi atau menstabilo. Namun, di samping akan membuat buku kurang bersih, juga tak semua buku dapat dicoret karena bukan milik sendiri, misalnya. Ada cara yang aman dan dianjurkan untuk membuat catatan terhadap informasi penting tanpa harus mencoret buku yang bersangkutan, yaitu sebagai berikut.
- Menyediakan buku khusus untuk catatan.
- Menyediakan lembaran untuk mencatat yang akan dijadikan satu.
- Membuat kartu catatan (note card) dengan ukuran 10 x 15 cm. Segala hal yang ingin dicatat, akan ditulis pada lembaran kartu tersebut. Penggunaan kartu sering dilakukan oleh mahasiswa dan kalangan peneliti.
- Sastra -
- Apresiasi adalah pengenalan suatu nilai terhadap nilai yang lebih tinggi.
- Ada di halaman 234. Teori Sastra.
Kelebihan sistem kartu, yaitu:
- mudah diatur berdasarkan kelompok masalah atau tema,
- mudah menambahkan gagasan baru atau informasi baru,
- satu kartu berisi satu topik atau gagasan,
- dapat dibuat variasi warna kartu, misalnya untuk topik hukum warna ungu; ekonomi, warna kuning; sastra, warna biru.
Lanjutan artikel ini: Ciri Penanda Masalah, Gaya Tulisan, Fakta, Opini, Proses, dan Hasil yang Terdapat dalam Teks